Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tidak ada komentar
Image result for Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Health and Safety Executive (2013), sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat di uraikan kedalam 4 bagian utama yakni :

1. Rencana (Rencana), Manajemen harus mengambil keputusan arah manajemen K3 yang efisien dengan mengambil keputusan kebijakan K3 sebagai bagian integral dari budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan standard kemampuan. Semua tingkatan manajemen harus memimpin dalam menanggung komunikasi pekerjaan dan manfaat K3 pada semua organisasi. Manajemen puncak harus meningkatkan kebijakan untuk hindari permasalahan K3 dan harus merespon dengan cepat jika nampak kesusahan atau resiko yang baru ; dan pekerja yang lain harus meyakinkan kalau K3 diakukan dengan benar dan tepat.

2. Proses (Do), Proses K3 akan tergantung pada system manajemen yang efisien untuk meyakinkan, sejauh mana K3 yang lumrah dapat dikerjakan pada karyawan, pelanggan dan anggota orang-orang. Organisasi harus bertujuan melindungi pekerja dengan mengenalkan system manajemen dan aksi yang menanggung kalau resiko diakukan dengan bijaksana, bertanggungjawab dan seimbang. Manajemen harus memperhitungkan keterlibatan K3 pada sistem kerja yang baru, praktik kerja baru atau pegawai baru, dan sediakan sumber daya yang ideal untuk melakukan pekerjaan dan mencari input apabila diperlukan. Ketentuan rapat manajemen harus di buat dalam konteks kebijakan K3 organisasi dengan memasukkan rancangan K3 ketika mengimplementasikan perubahan

3. Kontrol (Check), Pemantauan dan pelaporan adalah bagian penting dari budaya K3. System manajemen harus sangat mungkin manajemen terima laporan khusus (misalnya insiden) dan laporan teratur pada kemampuan K3. Info K3 keseharian banyak yang perlu dilaporkan hanya ketika review resmi. Walau demikian system pemantauan yang kuat dapat meyakinkan kalau review resmi dapat jalan sesuai gagasan dan kalau momen tang sesuai sama kondisi sesaat di sampaikan pada perhatian manajemen. Dalam pengerjaannya manajemen harus meyakinkan kalau sudah dilakukan :Pelaporan infomasi perkembangan program K3 dan data insiden yangterjadi ; Audit berkala pada efektivitas susunan manajemen dan kontrol resiko K3 yang dilakukan ; Pelaporan pergantian prosedur baru, sistem kerja, atau kegagalan K3 utama dilakukan secepat-cepatnya ke manajemen ; Prosedur aplikasi pergantian dan kriteria hukum yang baru untuk memperhitungkan perubahan eksternal yang lain.

4. Aksi (Action), Sebuah tinjauan ruang rapat resmi kemampuan K3 sangat penting untuk dilakukan. Hal semacam ini menolong manajemen untuk memastikan apakah prinsip-prinsip penting K3, kepemimpinan yang kuat dan aktif, keterlibatan pekerja, dan penilaian dan review, sudah tertanam dalam organisasi. Hal semacam ini akan memberitahukan keefektifan system dalam dalam mengelola resiko dan membuat perlindungan orang. Manajemen harus melakukan peninjauan lagi K3 sekurang-kurangnya sekali satu tahun. Tinjauan Sistem harus : Mengecek apakah kebijakan K3 mencerminkan prioritas saat ini, gagasan dan tujuan organisasi ; Mengecek apakah manajemen resiko dan system K3 yang lain sudah dengan cara efisien dilaporkan ke manajemen ; Laporan kekurangan K3 dan efek dari ketentuan semua pengurus dan manajemen yang sesuai ; Mengambil keputusan aksi untuk menangani setiap kekurangan dan system untuk memantau pengerjaannya ; Memperhitungkan penjelasan segera dengan konsentrasi pada kekurangan utama atau peristiwa momen. Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja beresiko seperti penggunaan pakaian keselamatan, sepatu safety terbaru dll.

Prinsip-prinsip penting dalam memimpin sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu sebagai berikut. (Health and Safety Executive, 2013):

1. Kepemimpinan yang aktif dan kuat dari atas mencakup Prinsip yang aktif dan terlihat dari manajemen dan bangun system komunikasi yang efisien ke bawah dari susunan manajemen dan Integrasi system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketentuan bisnis yang baik.

2. Keterlibatan pekerja mencakup tenaga kerja ikut serta dalam penambahan dan pencapaian keadaan yang selamat dan sehat, Komunikasi ke atas yang efisien dan memberi kursus berkwalitas tinggi

3. Penilaian dan review mencakup mengidentifikasi dan mengelola resiko keselamatan dan kesehatan, mencari tahu dan ikuti nasehat yang kompeten dan melakukan pemantauan, pelaporan dan peninjauan lagi kemampuan.

4. Keselamatan dan kesehatan adalah bagian integral dari keberhasilan. Manajemen yg tidak tunjukkan kepemimpinan pada K3 akan tidak berhasil dalam pekerjaan mereka sebagai pengarah, keharusan moral, dan mengakibatkan kerusakan organisasi mereka. K3 adalah bagian mendasar dari bisnis. Manajemen memerlukan seorang dengan semangat dan energi untuk meyakinkan K3 tetaplah adalah inti dari organisasi. Suatu organisasi akan tidak dapat meraih standard paling tinggi manajemen K3 tanpa ada keterlibatan aktif menajer. Sikap pada K3 ditetapkan oleh pimpinan, bukanlah ukuran organisasi (Health and Safety Executive, 2013).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar